the biodoversity

the biodoversity

Kamis, 14 November 2013

Status Quo : sebuah portal masa depan

Status quo itu adalah dimana ketika suatu pemasalahan mandhek, alias berhenti. Misalnya ketika Indonesia sedang dijajah Jepang, tapi ternyata Jepang kalah. Nah, saat itu, Jepang sudah tidak punya hak memimpin, namun Indonesia belum punya pemerintahan. Belanda sendiri masih baru 'melek' dari jajahan Jerman. Tidak ada yang memimpin, akhirnya Indonesia disebut sedang dalam masa status quo, alias kosong.

Manusia juga dikaruniai status quo. Pernah anda merasakan peralihan identitas anda? Biasanya, yang sering dikenal dalam fakta-fakta simple : Berganti pacar lama dengan yang baru; sekolah dari SD beranjak ke SMP, lalu dari bujang menjadi seorang suami atau istri. Ke-simple-an ini rasanya tidak serta merta benar-benar simple. Orang perlu mempersiapkan 'pendanaan' untuk beralih ke identitas baru yang harus dialami. Paling tidak, bukan nilaian rupiah, tapi juga hati dan kemantapan pribadi.

Status quo memiliki peranan penting dalam mengadaptasikan diri kita terhadap perubahan identitas itu. Ibarat kepompong, ia telah berjasa dalam mentrasformasikan bentuk hidup yang lebih baru, bahkan benar-benar baru. Jadi kekosongan yang harus dijalani manusia itu memang harus benar-benar terjadi!

Sebagai sebuah peristiwa penting, akhirnya status quo dirasa berdampak besar dalam identitas baru yang akan ditempuh. Tidak jarang, menjalani status quo adalah sebuah ketakutan tersendiri. Ada yang menjalaninya dengan ala kadarnya, berdiam, dan akhirnya jalan kehidupan berikutnya pun berubah...menjadi lebih buruk. Segala yang ia mimpikan tenggelam. Namun, banyak pula yang bijak memanfaatkan status quo ini dengan penuh gairah : evaluasi apa yang telah ia lakukan, dan mengerjakan apa yang ia bisa, sembari terus-menerus berserah di Tangan Tuhan. Yap, saya pikir, opsi kedua adalah yang terbaik untuk dilakukan.

Belajar menjalani status quo, akhirnya harus kembali kepada sebuah metode kuno : sabar. Kesabaran juga berarti ketika kita melakukan sebuah hal paling simple (atau rendah?) di antara kalangan yang pernah mengenal kita. Kesabaran juga berarti ketika kita terus bertekun, menunggu, dan berdoa. Kesabaran juga berarti ketika bekerja semampunya dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada di sekitar kita, walaupun bukan deskripsi tugas yang tertanam dalam otak kita. Kesabaran juga berarti ketika kita akhirnya duduk, diam, dan memikirkan betapa besar kuat tangan Tuhan dalam menolong kita di masa lampau, dan nama besar-Nya untuk terus kita percayai di masa yang akan datang.. amin.


Selamat menjalani status quo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar