the biodoversity

the biodoversity

Jumat, 01 Agustus 2014

Yess... 1 DPO ketemu!

   Sejak semula, ayam hutan merah sudah dijadikan target utama. Maksud saya, ya mulai dari pertapaan saya di Bandealit. Bahkan cerita orang lokal yang biasanya supralebay kali ini juga setuju dengan saya : burung ini langka. Saya pikir, di Meru Betiri spesies ini lebih langka daripada Elang Jawa. Apalagi habitatnya rumit, serumit hubungan jomblo *ehehehe.
   Tidak ada yang mengira, perjumpaan saya dengan hewan cantik bernama latin Gallus gallus ini ada di Sukamade. Semenjak para punggawa UPKP yang berdinas di sana mengaku (sampe berani sumpah pocong) melihat 2 ekor hewan yang saya cari beterbangan di jalur pantai tahun lalu. Tak semudah itu saya percaya, saya ngiming-ngimingi hadiah bagi siapa saja yang menemukan, dan memberi bukti foto. Tinggal pilih : rokok 1 pak atau coklat Silper kuin. 
   Alhasil, saya harus menelan ludah karena semenjak hutan mengalami pancaroba beralih ke kemarau di awal Juli lalu, Mas Juna seperti kesurupan memberi tahu saya kalau ada Ayam-hutan Merah di Sukamade. Tidak tanggung-tanggung kurang ajar, katanya burung ini thoker-thoker di tempat pembuangan telur penyu busuk, tepatnya di samping kantor. Meskipun mas Eko juga akhirnya menunjukkan fotonya yang lebih mirip gumpalan plastik, itu sudah membuat saya tidak bisa tidur. And the last... saya mendapatkan foto si cantik ini di hari-hari berikutnya :)

Selamat untuk CB (sebe), bro dari F Kelautan Undip dan Mas Eko yang mendapatkan coklat silper kuin masing-masing 1 batang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar