the biodoversity

the biodoversity

Jumat, 02 Agustus 2013

Rahasia yang harus dibagi (Part 1)

   Judul postingan saya kali ini benar-benar nggombal tenaaan... Sebenarnya, ini berawal ketika saya dan Strix sedang berjalan-jalan pengamatan biasa di kampus, pada tanggal 18 Juni. Mungkin, hanya sekedar menghilangkan penat berkutat di area indoor yang cupet dan sepet. Seperti biasa, track awal berkutat di sebelah gedung Fakultas Perikanan yang belum jadi. Daerah ini memang memiliki banyak tanaman-tanaman semak yang tumbuh di daerah terbuka. Kebetulan, banyak tanaman tersebut yang sedang berbunga. Suatu kesempatan yang menarik untuk berburu kupu-kupu, karena sinar matahari pagi juga sedang terik-teriknya. Pertunjukan pun dimulai... 
   Dimulai dengan Doleschlia bisaltide yang berjemur, Leptosia nina yang rajin mengunjungi bunga, dan masih banyaaak lagi. Nah, salah satu yang menarik adalah Euploea mulciber. Si kupu yang satu ini terlihat paling menawan dibandingkan yang lainnya pada saat itu. Karena bobotnya, saat hinggap pada bunga, dahan-dahan tersebut menjadi melengkung ke bawah. Seakan-akan ada pendaratan tangan-tangan tarzan yang bergelantungan dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Belum lagi ketika hewan ini membuka sayapnya... Wuaaah, warna birunya gemerlapan memantulkan sinar mentari yang terik. Benar-benar seperti permata safir yang tanpa cacat!
   Nah, perjalanan terhenti sejenak ketika kami putuskan untuk beristirahat di rerumputan dekat depan Fakultas Pertanian. Dengan menikmati pemandangan hari sabtu yang libur, kami leyeh-leyeh di rerumputan, jan mirip wong ilang tenan. Nah, lho... ada seekor kupu yang terbang dengan begitu panik. Suatu saat terbang kesana, lalu kemudian mendekat. Gaya terbangnya juga seakan 'terpincang-pincang'. Wealah, ternyata dia Euploea mulciber betina... dan dia sedang mencari-cari lokasi bertelur. Nah, ketahuan ternyata, ia bertelur di balik daun pucuk Allamanda cathartica atau bunga terompet. Kami langsung mendekatinya, dan sang ibu kupu ini tidak terlalu mempedulikan kami. Tiap telur diletakkan terpisah, terkadang antar tanaman. Setelah beberapa kali dipotret, rupanya kupu ini pergi. Kamipun sepakat besok akan mengunjunginya untuk melihat keadaan calon anak-anak kupu ini. Bukan hanya besok, kami pun sepakat untuk menilik mereka tiap hari demi memuaskan dahaga penasaran kami. Rupanya, awal pertunjukan rahasia dari Tuhan sudah dimulai... 

Euploea mulciber jantan sedang berjemur

Euploea mulciber betina sedang meletakkan telur



4 komentar:

  1. Balasan
    1. whalah, cah iki komen ndak tak lihat, sori-sori,
      well... dibabat tanamannya, ulatnya juga sudah ndak terlihat... :)

      Hapus
  2. wah sangar,,
    alih profesi jadi mata-mata sekarang :)

    BalasHapus