the biodoversity

the biodoversity

Rabu, 18 September 2013

Sebut saja kami pekerja (Gacorane Sie Konsumsi PPBI : selesai)

"Ini unik saudara-saudara... Anda ada di sini 4 hari, tapi diberi makan 3 kali, tidur di lantai, kedinginan, berangkat naik truk, bahkan kalau mau bikin kopi, juga buat sendiri. Selain daripada itu, semuanya itu harus anda bayar....Ada tiga kemungkinan mengikuti PPBI 2013 ini:
1. Anda sudah ditipu panitia,
2. Anda memang mudah ditipu, 
3. Anda benar-benar tulus untuk datang bertemu di PPBI 2013 ini."

... begitu mak degg saya pribadi mendengar perkataan dari Mas Swiss, salah seorang pengisi acara di tempat ini. Memang, mungkin maksudnya adalah mengkritik secara halus, atau memang niat dalam mengisi acara serius malam terakhir itu, ia memilih satu 'isu seksi' untuk memulainya, alias guyon belaka. Bukannya bagaimana, tapi kami dari panitia sudah berbisik-bisik tidak enak dalam hal-hal yang sudah disebut di atas, bahkan sebelum mulai acara ini. Kekhawatiran tentang masalah dana mungkin lebih enak tidak diceritakan. Intinya, banyak hal dalam persiapan ini tidak berjalan mulus, sehingga untuk 'memotong dana', semua acara di-sumpel-kan di Cangar, dengan segala fasilitas yang rekoso temen...
   Mungkin, di sinilah, saya pribadi harus mengangkat semua jempol yang saya punya untuk barisan panitia yang bekerja dengan sangat keras. Segala keadaan yang tidak enak, 'harus' dibikin enak. Dari perlengkapan, barang-barang wajib-cangar seperti alas tidur (tikar, karpet), juga perangkat kelistrikan, diusahakan sebisa-bisanya. Entah, usaha jungkir-walik model apa, sehingga semua barang-barang itu terkumpul, yang jelas, dengan senyum mereka selalu laporkan: "beress mas bro". Dari transport, tiga orang lelaki yang disibukkan dengan urusan ngojek peserta. Yapp, inilah yang terberat dari yang terberat, alias yang kasar dari yang kasar. Mulai dari disibukkan urusan jemput peserta dari luar jawa, hingga medan Cangar yang berbahaya ketika malam hari, apalagi jika setelah hujan. Kabut tebal membuat jarak pandang hanya berkisar 2 meter, dan dalam keadaan inilah mereka bekerja. Bahkan, salah seorang anggota dari mereka harus tumbang karena kedinginan berat di malam terakhir, salute... 
   Ada beberapa sie-keputrian yang ada di sekitar saya, hehe.. eits, jangan berprasangka apa-apa dulu, tapi mereka inilah yang secara langsung menjadi 'tangan kanan' saya. Mulai dari konsumsi, kesekretariatan, hingga acara, langsung di-embat saja. Mungkin, mereka inilah yang selalu saya cari untuk berdiskusi dan memutuskan sesuatu. Saking sibuknya, mereka pernah menghela napas saat saya harus memanggil mereka waktu bangun pagi, hehe... 
   Saya menyebut mereka adalah panitia terbaik, karena banyak sekali alasan, tapi satu hal yang perlu saya bocorkan... mereka tidak pernah saling lempar tanggung jawab, saling tuduh, atau saling-saling yang lain, yang bersifat jelek. Kalaupun ada, mungkin ya dari saya, hehe... Saking sopannya, mereka selalu tidak lupa menambahkan kata "tolong" tiap ingin yang lain melakukan sesuatu. Atau tiap sms, tidak pernah lupa emote senyum atau ketawa, atau bahkan diimbuhi "hehehe".
   Tidak ada kerja keras yang tidak membuahkan hasil, mungkin itu yang saya yakini secara pribadi. Saya ndak ngerti, apa yang ada ada di benak para peserta tentang berbagai kekurangan di PPBI 2013 ini. Baik atau buruknya, lebih atau kurangnya, kami hanya bisa bekerja dan bekerja saja. Mungkin lebih tepatnya, kami ini adalah pekerja. Tentu, kami sangat bahagia jika PPBI 2013 ini menghasilkan buah-buah yang manis. Salah satunya yang paling manis adalah adanya kejelasan bersatunya ouput pengamatan burung dalam skala nasional! Kita tidak lagi bicara daerah, komunitas atau instansi. Sekali lagi, kita semua akhirnya bersama-sama menyingsingkan lengan baju, untuk tujuan bersama. Macam sumpah pemuda saja, hehe... Outputnya adalah Atlas Burung yang mulai digarap konsep fisiknya. Database dengan sistem online akan mempercepat dan mempermudah pihak pengamat yang meng-upload datanya, atau dari pihak yang membutuhkan ingin mengakses. Saya hanya membayangkan, jika output ini berhasil, maka progress kemajuan pengamatan burung akan benar-benar nyata, cepat, transparan, dan skala besar brooo... Memang tidak dipungkiri, jika ini mungkin awalnya hasil ide dari beberapa orang saja. Tapi saya pribadi, mengakui ini adalah brilian.. hm, 
     Aah... saya mulai bingung untuk merangkai kata lagi, untuk menceritakan banyak hal tentang PPBI 2013. Mulai dari tamu-tamunya, pengalaman-pengalaman kocak, atau dari acara-acara yang ada, tentang jajak pendapat kelangkaan burung, kabar pengamatan burung di daerah, waaah... saya makin bingung. Yang jelas, semua peserta sudah damai di kotanya masing-masing, dengan kegiatannya masing-masing, dan hidupnya masing-masing. Namun, semangat untuk bersatu, kiranya tidak ditelan oleh waktu. Pun satu hal yang paling penting, output yang pondasinya dibangun di masing-masing daerah, tetap harus dilakukan. Tak ada waktu istirahat rasanya untuk dunia pengamatan burung Indonesia yang lebih baik. Bagaimana lanjutannya? yang jelas, persiapkan data-data pengamatan burung anda dengan rapi, karena sudah pasti, data tersebut akan turut membangun program nasional ini. 

So, sampai jumpa tahun depan. Bersamaan dengan ulang tahun PA Haliaster, Undip, kita akan bertemu di PPBI 2014, Semarang. 

Sugeng Rahayu,
Sukses Selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar